OpenAI dan Microsoft Sepakat Transisi Jadi Perusahaan Publik

Logo perusahaan teknologi pengembang ChatGPT asal AS, OpenAI. Foto: Istimewa
Logo perusahaan teknologi pengembang ChatGPT asal AS, OpenAI. Foto: Istimewa

OpenAI mengumumkan telah mencapai kesepakatan awal yang tidak mengikat dengan Microsoft. Ini terkait revisi kemitraan yang membuka jalan bagi konversi unit for-profit OpenAI jadi Public Benefit Corporation (PBC).

Jika disetujui regulator negara bagian, OpenAI bisa menggalang modal baru investor serta membuka peluang jadi perusahaan publik. Ketua Dewan OpenAI, Bret Taylor menyebut, OpenAI tetap akan mengendalikan operasi perusahaan, dan memperoleh saham di PBC dengan valuasi USD 100 miliar.

Dalam pernyataan bersama, OpenAI dan Microsoft menegaskan dokumen yang diteken masih berupa nota kesepahaman (MoU). Artinya, belum memiliki kekuatan hukum, namun mencerminkan niat untuk melanjutkan kemitraan.

“Microsoft dan OpenAI telah menandatangani nota kesepahaman tidak mengikat untuk tahap berikutnya kemitraan kami. Kami sedang bekerja aktif menyelesaikan detail kontrak dalam perjanjian definitif,” tulis keduanya, Jumat (12/09/2025)

Kesepakatan ini menandai akhir negosiasi berbulan-bulan antara kedua perusahaan. Uniknya, tidak seperti sebagian besar startup, OpenAI dikendalikan oleh Dewan nonprofit. Struktur yang tidak biasa ini memungkinkan Dewan OpenAI untuk memecat CEO Sam Altman pada 2023.

Saat Altman kembali menjabat beberapa hari kemudian, banyak anggota dewan mengundurkan diri. Namun, struktur tata kelola tersebut masih tetap berlaku hingga kini. Berdasarkan kesepakatan yang ada saat ini, Microsoft mendapat akses prioritas ke teknologi OpenAI.

Sekaligus, menjadi penyedia utama layanan cloud. Namun, ChatGPT kini sudah jauh lebih besar dibanding ketika Microsoft pertama kali berinvestasi pada 2019. Selain itu, OpenAI dilaporkan berupaya mengurangi kendali penyedia cloud tersebut dalam negosiasi terbaru.

Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah organisasi nonprofit seperti Encode dan The Midas Project menentang transisi for-profit OpenAI. Mereka meneentang dengan alasan bahwa langkah itu mengancam misi perusahaan untuk mengembangkan AGI demi kesejahteraan umat manusia.

OpenAI sendiri sudah merespons dengan mengirim surat panggilan ke beberapa kelompok tersebut, menuding mereka didanai oleh pesaing, terutama Elon Musk dan Mark Zuckerberg. Namun, Encode dan The Midas Project membantah tudingan tersebut. (Antara/WS05)

Temukan kami di Google News.