Kabupaten Sumenep kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian budaya lokal melalui penyelenggaraan Festival Musik Tongtong 2025 yang akan digelar pada 18 Oktober mendatang. Sebanyak 39 grup musik tongtong se Madura ambil bagian.
Festival ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga telah mendapat pengakuan nasional dengan ditetapkannya sebagai salah satu event resmi dalam program Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Ketua FKPPI Sumenep, Edy Susanto selaku penyelenggara festival musik Tongtong se Madura menjelaskan bahwa dari 38 peserta, 28 grup berasal dari Kabupaten Sumenep, sementara 10 grup lainnya berasal dari Kabupaten Pamekasan dan Sampang.”Kami selaku panitia pelaksana menyatakan, 38 grup dinyatakan lolos sebagai peserta festival musik tongtong, ” ungkap Edy, Kamis (11/9/25).
Menurutnya, tingginya jumlah peserta menunjukkan bahwa musik tongtong masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat. “Kami bangga, Festival Musik Tongtong Sumenep tidak hanya berkembang secara lokal, tapi kini juga menjadi bagian dari kalender event nasional,” ujarnya.
Musik tongtong sendiri merupakan seni tradisional Madura yang mengandalkan perpaduan ritmis dari kentongan bambu dan alat musik khas lainnya. Selain sebagai hiburan rakyat, melainkan juga sarat nilai-nilai kearifan lokal dan menjadi simbol identitas budaya masyarakat Madura.
Melalui festival ini, diharapkan generasi muda Madura semakin mencintai warisan leluhur, sekaligus membuka peluang pariwisata budaya yang lebih luas.
Bahkan kata Edy, festival tahunan ini bukan hanya pertunjukan seni, tetapi juga ruang pertemuan budaya, kebersamaan, dan kebanggaan akan jati diri Madura (TQ11)